Scroll untuk membaca artikel
Hukum dan Kriminal

Alumni IPDN Diduga Dipukuli Senior ASN BKD Lampung, Polisi Lidik dan Periksa Saksi

11
×

Alumni IPDN Diduga Dipukuli Senior ASN BKD Lampung, Polisi Lidik dan Periksa Saksi

Share this article
salah satu korban saat menjalani visum et repertum di rumah sakit

RADARTVNEWS.COM-Kasus dugaan penganiayaan yang menimpa lima orang alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Provinsi Lampung angkatan XXX mendapat respon kepolisian.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, S.Sos.,S.I.K.,M.Si membenarkan bila saat ini pihak kepolisian sudah menangani perkara tersebut.

“Kasus tersebut sedang ditangani oleh Polresta Balam, dan saat ini penyidik sat reskrim sudah memeriksa saksi-saksi dan melakukan penyelidikan,” tulisnya melalui pesan Whatsapp.

Perwira dengan Melati tiga di Pundak ini mengatakan bila sudah memenuhi alat bukti yang cukup barulah perkara ini masuk ke tahap penyidikan.

“Setelah lengkap minimal dua alat bukti yang cukup barulah akan naik ketahap penyidikan,” ujarnya.

Diketahui Informasi ini merebak luas melalui grup whatsapp berisi berita singkat, foto, dan video. Dituliskan dalam pesan berantai tersebut sejumlah oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung.

Sejumlah korban sudah dibawa ke RSUD Abdul Moeloek Bandarlampung untuk perawatan dan visum et repertum.

Kronologis dugaan penganiayaan terhadap enam orang ini dilakukan oleh 10 oknum ASN Pemprov Lampung diduga merupakan kakak senior atau alumni IPDN angkatan XXIX. Kejadianya di kantor BKD usai salat Magrib. Saat peristiwa ada sejumlah pejabat yang menyaksikan namun diam saja.

Total ada lima pria dan satu perempuan. Namun hanya lima pria yang dianiaya di dalam ruangan tertutup. Sedangkan seorang perempuan sudah disuruh pulang.

“Kejadianya di dalam ruangan. Lima orang disekap, mata ditutup, dipukuli di bagian dada. Keponakan saya ini, sudah angkat tangan menyerah karena sesak nafas, tapi masih dipukuli terus,” jelas Edi Syahriwansah, paman salah satu korban.

Aksi premanisme pemukulan dan intimidasi di BKD Pemprov Lampung ini dikarenakan korban tidak ikut dalam kontingen.

Dijelaskannya tidak ada peraturan atau ketentuan, alumni IPDN masuk dalam kontingen.  “Setelah kejadian itu, korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan dan visum et repertum,  ada juga keluarga yang melapor ke polisi” ujarnya sembari meminta dirahasiakan identitasnya.

Kepala Inspektorat Lampung Ir. Freddy mengaku sudah tahu ada informasi aksi premanisme ini. Inspektorat akan menelusuri peristiwa ini. Termasuk berkoordinasi dengan BKD Lampung.(*)