SIFAT- SIFAT kepempimpinan mengalir deras di darah Chusnunia Chalim. Trah ini turun dari jiwa kepemimpinan sang ayah Kiai Haji Abdul Halim, seorang ulama sekaligus pemimpin ponpes di Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Lahir dan besar di lingkungan pondok pesantren menjadikan Mbak Nunik- pangglian akrab wagub perempuan pertama di Provinsi Lampung ini menjadikanya lekat dengan ajaran agama.
Nunik kecil lahir pada 12 Juli, 41 tahun silam dan menghabiskan masa-masa golden age di Desa Karang Anom, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Timur. Nunik terlahir dari keluarga pimpinan agama pasangan KH Abdul Halim dan sang ibu Kholisoh.
Secara langsung beliau belajar agama dari orang tua dan pemuka-pemuka agama di ponpes milik ayahandanya. Untuk urusan sekolah dia dipilihkan sekolah umum untuk mengambil ilmu dunia.
Nah, khusus urusan ilmu akhirat, remaja ayu ini sempat menekuni pelajaran di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah, khas NU.
Ketertarikan Nunik di kancah politik yang didominasi laki-laki ini berlanjut saat masih merantau di Jawa Tengah. Di lantas masuk menjadi anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Provinsi Jawa Tengah.
Sambil merintis di dunia politik. Perempuan dengan pemikiran modern ini menyikat habis pendidikan mulai S1, S2 dan strata tiga yang ditempuh di Universitas Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Dengan sederet gelar akademik ini menandakan jika Nunik cerdas dalam pemikiran. Ini sejalan paralel dengan kemampuan politicking-nya. Puncak karir tertinggi masih tercatat sebagai Wakil Gubernur Lampung mendampingi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi periode 2019 – 2024.