Scroll untuk membaca artikel
Hukum dan Kriminal

Waspada Percobaan Perampasan Motor Oleh Debt Collector Modus Nunggak Cicilan

29
×

Waspada Percobaan Perampasan Motor Oleh Debt Collector Modus Nunggak Cicilan

Share this article
INI DIA : Salah satu wajah pelaku percobaan perampasan sepeda motor milik mahasiswi di jalan P Antasari, Bandarlampung. (Foto tangkap Layar)

BANDARLAMPUNG : Informasi berikut ini merupakan peringatan bagi para pengguna kendaraan agar selalu waspada atas praktik kejahatan dengan aneka ragam modus operandi.

Seorang mahasiswi salah satu politeknik kesehatan di Bandarlampung nyaris kehilangan sepeda motor Honda Beat BE 2607 BY.

Ronal Pratama, kakak kandung AM – korban percobaan perampasan sepeda motor kepada radartvnews.com menuturkan, modus operandi sangat unik dan layak menjadi pelajaran bagi kita.

Menurutnya, selepas bekerja dari RSUD Kota Bandarlampung, AM pulang mengendarai sepeda motor menuju rumahnya di Jalan Pangeran Antasari Gg. SMP Negeri 20, pada Senin 21 Agustus 2023, sekira pukul 13.15 WIB.

”Kejadianya siang tadi, di Jalan Pangeran Antasari dekat gerai Richees. Mereka mau merampas motor dengan alasan ada tunggakan kredit,” beber Ronal melalui sambungan telepon.

Awalnya AM curiga karena dipepet sepeda motor yang dikendarai dua orang pria. Lantas, dua pelaku ini memintanya menepi di depan ruko. Di sana, dua pria yang mengenakan masker langsung melayangkan tuduhan jika motor Beat warna putih ini harus disita karena menunggak pembayaran kredit.

Seorang pria masih mengenakan helm, jaket dan masker meminta AM membuka jok motor untuk melihat nomor rengka motor. Kemudian dia mencatat noka tersebut dan mulai melakukan intimidasi.

Merasa ada kejanggalan, AM dengan rasa takut mencoba memberikan diri merekam ke dua pelaku. Seorang pria berperawakan gempal, mengenakan kemeja biru muda, masker putih tanpa helm merasa keberatan jika korban merekam ke arahnya.

”Jadi gini, kamu sudah mengubah plat nomor polisi. Motor ini ada sangkutan dengan leasing,” kata pria berjaket.

Merasa ada perlawanan dan direkam, kedua pelaku gagal melakukan aksi perampasan sepeda motor. Keduanya sempat meminta STNK dan ponsel namun oleh korban tidak diberikan.

Atas peristiwa ini, AM masih trauma. ”Adik saya masih syok, nangis terus dari tadi,” jelas Ronal.

Kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada kepolisian. Korban sudah memberikan keterangan dan video rekaman dugaan perampasan motor.

”Buat pelajaran bagi kita semua. Agar lebih waspada atas modus kejahatan seperti ini. Biasakan direkam dan segera dilaporkan kepada polisi,” ujar Ronal. (*)