Scroll untuk membaca artikel
Ekonomi

Ini Strategi Empat Menteri Soal UMKM Bersaing di Pasar Dunia

6
×

Ini Strategi Empat Menteri Soal UMKM Bersaing di Pasar Dunia

Share this article
Diskusi bertajuk 'Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023

RADARTVNEWS.COM – Upaya agar UMKM di Indonesia naik kelas dan bisa bersaing di pasar dunia terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan strategi bisnis dan pengembangan Start Up.

Dalam diskusi bertajuk ‘Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023’ di Solo Technopark, Surakarta yang disiarkan langsung melalui Kanal Youtube Kemenkop UKM, Jum’at (11/8/230) empat menteri cabinet Jokowi hadir langsung ke Techno Park Surakarta.

Empat menteri tersebut ialah Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi. Sementara diskusi dipandu oleh Putri Tanjung.

Dalam pemaparannya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bila Kementerian Perdagangan tengah membuka akses pasar internasional dengan 45 negara dalam Perwakilan Dagang. Dimana Akses tersebut bisa dimanfaatkan UMKM Indonesia.

“Kita sudah menyelesaikan 35 perjanjian dagang, yang utama ASEAN sudah selesai. Kita bebas tarif. Dengan Timur Tengah sudah selesai, melalui UEA. Kalau kita mau ke Amerika Latin, sudah selesai melalui Meksiko,” kata Zulkifli, Jumat (11/8/2023).

Zulkifli menyebut Kemendag juga tengah membuat ekosistem melalui perdagangan digital yang melibatkan empat pilar, yakni UMKM, ritel modern, marketplace, dan lembaga pembiayaan.

Menurutnya penataan regulasi juga dilakukan untuk mengatur perdagangan elektronik (e commerce) agar UMKM Indonesia bisa terus berkembang. Seperti penyempurnaan Permendag Nomor 20 Tahun 2020 untuk menata e commerce agar produk luar negeri tidak menyerbu pasar Indonesia.

“E commerce harus ditata agar tren kita bisa tumbuh berkembang, bahkan bisa memperluas pasar ekspor. E commerce platform saja, nggak boleh jadi produsen. Kalau kita tata, mudah-mudahan UMKM kita nggak terganggu dan bisa menembus pasar internasional,” ujar  Zulkifli.

Pria asal Lampung ini mengaku bila kerja sama antarlembaga kementerian diperlukan untuk melindungi UMKM Indonesia di pasar global.

Dalam kesempatan ini pula, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki menyatakan pihaknya lebih menyiapkan sisi produsen atau UMKM. Namun pihaknya perlu dukungan dari Kemendag agar produk dalam negeri tidak kalah bersaing dengan produk luar. Dalam beberapa kasus, kata Teten, barang impor lebih murah daripada produk lokal.

“Menurut saya kita bodoh kalua market kita dibuka bebas, tanpa ada izin BPOM, izin halal, langsung ke konsumen lewat ritel online itu, harus kita atur,” kata Teten.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi menjelaskan, pasar global membuat persaingan dagang semakin ketat.

Menurutnya, hal itu membuat negara lain tidak senang jika negara berkembang seperti Indonesia menjadi negara maju.

“Potensi kita yang begitu besar ini jangan disia-siakan, karena kesempatan untuk menjadi negara maju di momentum tahun-tahun ini. Memang tingkat kegagalan startup itu tinggi, di Amerika cuma 1 persen yang sukses,” kata Budi.

“Tapi menurut saya nggak masalah, semua asal punya ide yang kreatif dan mampu menjadi solusi. Dunia digital ini cuma ada dua kata kuncinya, yaitu transformasi dan inovasi,” sambungnya.

Dalam kesempatan Diskusi ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku bila apa yang sudah dilakukan terhadap UMKM adalah bagian pemerintah membantu UMKM naik kelas. Dia mengatakan saat ini sudah 30 juta UMKM Indonesia terdigitalisasi.

“Pemerintah hadir memberikan segala totalitas, memberikan semangat agar mereka naik kelas. Mari kita bersama-sama berkolaborasi, berinovasi, dan bertransformasi” ujar Sandi.

Menanggapi upaya peningkatan UMKM dan bisa bersaing di pasar dunia, Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi menyampaikan bila pasar global membuat persaingan dagang semakin ketat. Sehingga membuat negara lain tidak senang jika negara berkembang seperti Indonesia menjadi negara maju.

“Potensi kita yang begitu besar ini jangan disia-siakan, karena kesempatan untuk menjadi negara maju di momentum tahun-tahun ini. Memang tingkat kegagalan startup itu tinggi, di Amerika cuma 1 persen yang sukses,” kata Budi.

“Tapi menurut saya nggak masalah, semua asal punya ide yang kreatif dan mampu menjadi solusi. Dunia digital ini cuma ada dua kata kuncinya, yaitu transformasi dan inovasi,” sambungnya.

Budi Arie juga berharap agar mampu bersaing di era digital perangkat yang mendukung Digitalisasi pun harus disiapkan UMKM. (*)