Scroll untuk membaca artikel
FeaturedPendidikanWay Kanan

SD Filial Way Kanan, 37 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan Dinding Papan Bolong, Atas Asbes & Nyaris Ambruk

9
×

SD Filial Way Kanan, 37 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan Dinding Papan Bolong, Atas Asbes & Nyaris Ambruk

Share this article

Jarak SD Filial relatif sangat dekat, hanya sekitar 30 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Way Kanan.

Bahkan, sekolah dasar di Dusun Lima, Kampung Tanjung Raja Sakti ini masih masuk dalam satu kecamatan di mana Kantor Bupati, Gedung DPRD dan Dinas Pendidikan Way Kanan berada.

Sebagian besar jalan  menuju lokasi SD ini sudah baik. Namun di bagian kecil lain, sangatlah buruk.

Badan jalan sudah ada, namun belum terbentuk karena masih berbentuk tanah. Di musim hujan kondisinya sangat menyedihkan.

Tapi saat musim mulai jarang hujan seperti sekarang ini relatif mudah dilintasi, meski sedikit berdebu. Di sejumlah bagian, kondisinya menanjak. Hingga pengguna jalan harus lebih hati hati.

Setelah hampir 30 menit. Tim Radar Lampung TV tiba di lokasi Dusun Lima, Kampung Tanjung Raja Sakti.

Beginilah kondisi yang dibangun tahun 1984 atau sejak daerah ini menjadi bagian Kabupaten Lampung Utara.

Waktu berlalu, Indonesia sudah berkali-kali ganti presiden, Provinsi Lampung berkali kali berganti gubernur, Kabupaten Way Kanan sudah banyak berganti bupati dan anggota DPRD. Begitu juga dengan kepala dinas pendidikan sudah tak terhitung siapa saja yang menjabat.

Kondisi SD yang dahulu berstatus sekolah perintis dan sekarang masih menjadi bagian dari pokja sekolah jarak jauh SD Negeri 1 Tanjung Raja Sakti nyaris tak berubah.

Sungguh mengenaskan dan membahayakan siswa serta tenaga pengajar. Berbahan dasar kayu beratap asbes dan dinding papan yang di sejumlah bagian nampak bolong.

Dengan cat putih di bagian atas dan merah dibagian bawah yang tak selesai pengerjaannya. Di sejumlah bagian sekolah ini diberi penyangga dan diberi penguat kayu.

Gedung reyot pencetak ratusan lulusan ini rawan roboh, jika sewaktu waktu ada angin kencang. Belum lagi kondisi lantai semen yang mayoritas sudah rusak dan membentuk lantai tanah. Pun begitu dengan kondisi meja kursi menunjukan jika sarana pendidikan ini sudah berusia.

Namun semangat dua orang tenaga pengajar dan 25 anak negeri menuntut ilmu di sana tetap tinggi.

Tak ada pilihan lain bagi mereka untuk tetap bertahan di sekolah itu. Lihatlah mimik dan senyum bahagia mengembang dari wajah mereka.

Sekolah ini memiliki sejarah panjang bagi 46 kepala keluarga yang mendiami Dusun Lima. Dibangun melalui gotong royong dan swadaya warganya.

Nur Said, Kepala SD Negeri 1 Tanjung Raja Sakti mengatakan Sekolah Dasar Filial merupakan kelas jauh atau kelompok mengajar dari SDN 1 Tanjung Raja Sakti.

Kondisi memprihatinkan SD Filial ini menggugah sejumlah aktivis literasi di Kabupaten Way Kanan. Melalui akun Facebook Forum Pegiat Literasi Way Kanan sudah dimulai kampanye donasi pembangunan sekolah. Bantuan dalam bentuk semen dan uang tunai mulai mengalir dari orang orang baik.

Sekolah ini masih banyak membutuhkan donasi baik dalam bentuk bahan bagunan dan uang tunai untuk rehab dan pembayaran upah tukang.

Solidaritas mengalir dari sesama sekolah dasar dari guru, aparat kampong, organisasi keagamaan dan Komisioner KPU setempat.

Bahkan seorang guru dan pegiat literasi harus jatuh bangun saat mengantarkan semen. Sepeda motornya tak kuat saat melintasi jalan menanjak ban depan terangkat karena beban dua sak semen tak mampu menanjak. (dtn/asn/san)