Scroll untuk membaca artikel
Kesehatan

Hindari Kolesterol Jahat, Ini Batasan Konsumsi Hewan Kurban dan Obatnya

×

Hindari Kolesterol Jahat, Ini Batasan Konsumsi Hewan Kurban dan Obatnya

Share this article

Saat ditanya terkait hubungan kolesterol dengan mengkonsumsi daging kurban, Dokter Ira telebih dahulu merinci jenis-jenis daging kurban yakni, daging Onta, daging Sapi, daging kambing dan daging Domba. “Kalau kita bandingkan 100 gram daging murni tanpa lemak yakni 100 gram daging Sapi, 100 Gram daging Onta, 100 Gram daging Kambing dan 100 Gram daging Domba. Maka yang memiliki kadar kolesterol paling rendah adalah daging kambing dan yang paling tinggi memiliki kadar kolesterol adalah daging domba, sedangkan daging sapi dan daging onta kadar kolesterolnya mirip, gak jauh berbeda “bebernya.

Semenatar untuk tingkat kalori dari 100 gram daging masing-masing hewan kurban yang paling rendah kalori adalah daging kambing dan yang paling tinggi kalori adalah daging Domba, untuk sapi dan Onta kalorinya mirip. Sementara untuk kadar protein semua daging kurban masing-masing memiliki kadar protein yang sama tinggi. “Jadi gak bener kalau daging kambing yang disebut tinggi kolesterolnya, karena kadar lemak jenuhnya justeru yang paling rendah” sebutnya.

Terlepas dari tinggi rendahnya kadar kolesterol dari masing-masing hewan kurban, Ira mengingatkan bahwa konsumsi daging merah atau daging kurban harus dibatasi. Dimana secara umum memang konsumsi daging merah harus dibatasi. Karena menurutnya dari berbagai penelitian konsumsi daging merah dan daging yang sudah di proses seperti sosis, bakso dan sejenisnya yang berlebihan berhubungan dengan kejadian pemicu kanker terutama kanker usus besar, diabetes, stroke dan penyakit jantung koroner.

Sementara batasan konsumsi daging atau yang memang disarankan untuk laki-laki dewasa yang memiliki beran badan lebih dari 70 kilogram keatas untuk makan daging merah murni tidak lebih dari 350 gram dalam seminggu. Sementara untuk yang berat badannya dibawah itu harus lebih sedikit dari 350 gram. Selain itu juga harus memperhatikan asupan dietnya karena tinggi lemak jenuh harus dihindari, seperti mengkonsumsi makanan dengan minyak kelapa sawit serta santan yang dalam pemanasan yang tinggi dan dipanaskan berulang-ulang akan membuatnya memiliki tinggi lemak jenuh. Selain itu mengurangi asupan karbohidrat, untuk menjaga kolesterol selalu normal bukan hanya mengurangi asupan lemak tetapi juga karbohidrat. Karena kalau karbohidrat dalam jumlah banyak akan dikonversi menjadi lemak atau yang disebut Trigliserida.