Scroll untuk membaca artikel
Kesehatan

Kenali Penyakit Antraks Yang Kini Geger di Gunung Kidul Yogyakarta, Ini Cara Pencegahannya

5
×

Kenali Penyakit Antraks Yang Kini Geger di Gunung Kidul Yogyakarta, Ini Cara Pencegahannya

Share this article
Waspada Penyakit Antraks yang ditularkan Hewan pada Manusia

Baru-baru ini masyarakat dibuat Heboh dengan temuan tenaga medis terkait penyakit Anktaks yang menimpa masyarakat gunung kidul yogyakarta setelah mengkonsumsi daging sapi yang telah mati dan dikubur.

Peristiwa bermula dari warga yang menggali kembali kuburan hewan yang telah mati, menyebabkan 93 warga lainnya positif terjangkit antraks, dengan korban meninggal dunia hingga 3 orang.

Diketahui dari laman kemenkes.go.id penyakit antraks sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman bacillus anthacis yang menjangkit pada hewan hewan ternak seperti kambing, sapi, ataupun kuda. Berikut kenali apa itu penyakit antraks? serta bagaimana penanggulanganya?

Melansir dari hellosehat.com, antraks adalah bakteri yang disebabkan oleh hewan yang telah mati menghasilkan spora yang tidak aktif (dorman) dan hidup di tanah. saat spora masuk ke dalam tubuh binatang atau manusia, spora menjadi aktif. Spora aktif tersebut lalu mulai membelah diri, menghasilkan racun, menyebarkannya ke seluruh tubuh, dan menyebabkan penyakit yang berat.

Penyakit ini dapat mengenai kulit, paru-paru dan pada kasus yang langka yaitu saluran pencernaan, penyakit antraks sangat jarang terjadi. Seseorang dapat tertular melalui kontak dengan binatang, wol, daging, atau kulit binatang yang terinfeksi. Jadi penyakit ini menular antara hewan dengan manusia, bukan manusia ke manusia seperti virus covid 19.

Antraks sendiri memiliki beberapa jenis. semua tipe antraks dapat menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat dan berakibat kematian jika tidak segera ditangani oleh dokter. Berikut jenis Antraks yang pernah menjangkit manusia :

1. Antraks pada Kulit

Spora bakteri bacillius masuk ke dalam kulit manusia melalui goresan atau luka saat seseorang berkontak langsung dengan hewan yang terinfeksi antraks atau terkontaminasi seperti wol, kulit atau rambut.

Menyerang pada kulit atau jaringan disekitar tempat infeksi seperti bagian kepala, leher, lengan bawah,  tangan, kaki dan lainnya, dengan gejala sebagai berikut :

  • Adanya benjolan merah kecoklatan yang gatal dan tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna biru.
  • Kelenjar getah bening terdekat dapat membesar dan terasa sakit.
  • Seseorang yang terkena biasanya mengalami gejala mirip flu, seperti demam dan sakit kepala.

2.Antraks Inhalasi

Antraks Inhalansi dapat tertular jika menghirup spora bakteri bacillius anthracis, biasanya berawal dari kelenjar getah bening pada dada sehingga menyebabkan masalah pernafasan parah dan syok. Jika tidak segera ditangani maka akan berakibat fatal hingga kematian.

Gejala awal antaks ini mirip dengan flu, namun dapat memburuk dengan cepat. Gejala gejala ini meliputi:

  • Demam dan Mengggil
  • Berkeringat Basah
  • Nyeri pada bagian tubuh seperti perut
  • Mual dan Muntah
  • Rasa tidak nyaman di dada (sesak dan batuk)

3. Antraks Gastrointestinal

Antraks jenis ini menular ketika seseorang mengkomsumsi daging mentah, setengah matang, hingga susu dari binatang yang terkontaminasi. Jika pengolahan daging hewan yang terpapar bakteri tidak dimasak hingga matang sempurna, maka sesorang akan dengan mudah terjangkit.

Setelah spora tertelan, mereka menyerang pada saluran pencernaan bagian atas yaitu tenggorokan serta kerongkongan hingga lambung dan juga usus.

Infeksi ini biasanya berkembang pada 1 – 7 hari setelah pasien terpapar. Pada jenis kasus antraks ini memiliki tingkat resiko seseorang meninggal dunia lebih tinggi karena menyerang sistem pencernaan. Gejala yang muncul apabila terkena Antraks Gastrointestinal yaitu :

  • Demam Menggigil
  • Pembengkakakn pada Leher
  • Sakit Tenggorokan serta Kepala
  • Nyeri Saat Menelan
  • Muntah (bahkan hingga muntah darah)
  • Diare dan BAB Berdarah
  • Pembesaran Perut

Setelah mengetahui jenis jenisnya, kita juga bisa melakukan pencegahan sebelumnya seperti  :

  1. Mengikuti vaksinasi bagi yang memiliki peternakan hewan.
  2.  Konsumsi antibiotik adalah upaya pencegahan untuk orang-orang yang telah terpapar penyakit Antraks, misalnya ketika anda melakukan kontak dengan hewan ternak, lalu hewan tersebut mati karena Antraks.
  3. Pencegahan unuk pekerjaan yang rentan seperti pastikan lingkungan kerja memiliki ventilasi udara yang baik, tidak menyentung bagian wajah, mencuci tangan dengan sabun, mengenakan pakai dan celana panjang, serta menggunakan pelindung tubuh (sarung tangan, penutup mata, dan juga masker n-95).

Hal yang perlu diperhatikan adalah penanganan ternak pasca mati. Bagi ternak yang sudah mati harus dibakar atau diberikan disinfektan setelah itu dikubur dan tidak boleh dimakan.

Jika dirasa menggalami gejala gejala yang ada, segera hubungi dokter dan tidak mengdiagnosa secara pribadi, bicarakan apa yang dirasa agar dapat dengan cepat ditangani. (*)