Perempuan politik dengan background kultur kuat didukung penuh kaum Nahdlatul Ulama, menawan hati Arinal untuk menjadikan pendamping memimpin Provinsi Lampung.
Pasangan ini mampu mengalahkan tiga pasangan rivalnya, yakni Herman HN – Sutono, M. Ridho Ficardo – Bachtiar Basri, Mustofa – Jajuli, dalam satu putaran.
Karir politik Nunik diawali tahun 2004 saat bergabung dengan PKB Jawa Tengah dan ditunjuk sebagai Kepala Administrasi dan Keuangan dari Fraksi PKB di DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 2004-2005.
Tak perlu lama, Mbak Nunik lantas diangkat menjadi staf kepengurusan DPP PKB di Jakarta untuk di tahun 2005-2008.
Di era Presiden SBY, Nunik pernah bergabung di Kabinet Indonesia Bersatu menjadi staf Khusus Menteri Tenaga Kerja tahun 2007. Jabatanya adalah Koordinator Zona di Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.
Memasuki tahun poliyik 2009, Nunik terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Dia mamiu mencatatkan brace dengan kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
Belum lagi menyelesaikan sebagai wakil rakyat, Nunik lantas maju dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Lampung Timur. Hasilnya, secara telak pasangan Chusnunia Chalim – Zaiful Bokhari ini menang dalam pilkada tahun 2016.
Karir politiknya ini layaknya roket menembus awan. Belum lagi selesai sebagai bupati. Nunik dipinang oleh Arinal Djunaidi untuk menjadi wakil gubernur Lampung dan sukses.
Kemungkinan sangat besar bisa membawa Nunik menuju Senayan dalam pileg 2024. Bisa saja usai terpilih menjadi wakil rakyat, dia akan mencoba peruntungan dalam Pilgub serentak 2024 sebagai calon gubernur Lampung tentunya. Kans ini sangat terbuka lebar. (*)
