radartvnews.com- Dengan dinding geribik dan beralaskan tanah, rumah Mbah Wartiyem ( 70 ) jauh dari kemewahan. Wanita tua renta ini sehari-hari mengais rejeki sebagai pemulung dan sudah sepuluh tahun menetap dan menghuni rumah.
Memasuki musim penghujan, gubuk reot Mbah Wartiyem semakin mengkhawatirkan, selain rentan rubuh air hujan dengan mudah masuk kedalam rumah.
Banjir bandang pekan kemarin nyaris menhanyutkan rumah yang berada di rw 07 rt 3, dikelurahan tejoagung, kecamatan metro timur .
Penghasilan di bawah sepuluh ribu setiap hari memaksa mbah makan dengan lauk seadanya , warga yang tersentuh berinisiatif dan bergotong royong memperbaiki rumah Mbah Wartiyem.
Kholid Muhdam salah satu warga mengatakan rumah ini dulunya merupakan tempat untuk pembuatan batu bata saat ini dihuni Mbah Wartiyem. Warga melakukan swadaya untuk merenovasi rumah.
“dulu ini tempat pembuatan bata, namun kini dipakai mbah untuk tinggal kami melakukan sumbangan untuk membantu memperbaiki rumah,” ujar Kholid (5/3).
Keterbatasan fisik akibat usia, hanya ucapan terimkasih dan doa yang mampu disampaikan Mbah Wartiyem atas bantuan yang diterima.(yok/san)
