Scroll untuk membaca artikel
Wisata Lampung

Festival Krakatau 2023: Dipastikan Hambar Tanpa Tur Krakatau 

16
×

Festival Krakatau 2023: Dipastikan Hambar Tanpa Tur Krakatau 

Share this article
HAMBAR : Tanpa meminta pertimbangan pihak berkompeten, Dinas Parekraf Lampung akan menghapus even Tur Krakatau Tahun 2023. (Foto Net)

BANDARLAMPUNG – Tur Gunung Anak Krakatau Tahun 2023 sebagai ikon utama Festival Krakatau akan dihapus sepihak dari kalender even tahun ini jika tidak memungkinkan.

Padahal dalam kondisi apapun baik diam atau erupsi, GAK memiliki pesona dan daya pikat tersendiri bagi turis domestik dan mancanegara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadis Parekraf) Provinsi Lampung, Bobby Irawan sepertinya tidak mau mengambil risiko. Tanpa meminta pertimbangan atau kajian dari pihak berkompeten.

Dia memilih bermain aman. Kepala dinas tidak mampu mengedepankan sisi nilai jual pariwisata yang eksotis nan langka.

Bobby menyatakan Gunung Anak Krakatau yang masih aktif, tur krakatau tidak akan dilaksanakan di bulan Juli. “Jika memungkinkan akan dilaksanakan pada post event di akhir Agustus,” jelansya.

Bahkan dia berdalih, selain sedang aktif-aktifnya, menurut Bobby, kondisi Gunung Anak Krakatau juga sudah berbeda dari sebelumnya. Namun dia tak mampu menjelaskan apa maksud frasa “sudah berbeda”.

Sepertinya ada pihak yang ingin menggeser makna dan filosofi perhelatan FK. Tanpa ada sentuhan even dan kegiatan terkait gunung berapi yang menjadi ikon Lampung.

Menurutnya, Festival Krakatau 2023 akan mengenalkan akar budaya Lampung dalam bungkus kontemporer. Budaya tuping dan tutup kepala akan menjadi sorotan utama.

Kadis Parekraf  Bobby Irawan mengatakan, budaya tuping telah mengakar di beberapa kabupaten di Lampung, seperti Sekura di Lampung Barat, tuping di Lampung Selatan, dan budaya nyubuk di masyarakat Pepadun. Budaya-budaya inilah yang akan diangkat dalam Festival Krakatau 2023.

“Saya berharap tahun-tahun kedepan budaya tuping ini menjadi karakter yang kuat dari Festival Krakatau. Kita akan selalu mengangkat budaya tuping dalam setiap penyelenggaraan Fetival Krakatau di tahun-tahun kedepan,” kata Bobby Irawan. (*)