Sejumah petani di Lampung Selatan mulai meraskan dampak fenomone El Nino. Seperti warga di Desa Dusun 1 C, Desa Sababalau Lampung Selatan mengalami kekeringan sejak tiga pekan terakhir.
Marjuki salah satu petani menjelaskan, lahan persawahan seluas 5 hektar miliknya kekeringan.”Kalau sawah sekitar 5 hektare kering tiga minggu ini,” kata Marjuki.
Tidak hanya padi, lahan yang ditanami sayuran jenis terong miliknya juga harus merasakan dampak El Nino. Dirinya harus rela menunda panen terong karena kondisi tanah terlalu kering.
“Panen terong jadi diundur dulu karena jelek tanahnya kering,” imbuhnya.
Guna mengantisipasi kerugai lebih besar para petani mulai mengantisipasi dengan menggali sumur bor serta memanfatakan air dari limbah rumah warga untuk mengaliri lahan pertanian.
Namun, antisipasi ini bersifat sementara sehingga petani berharap pemerintah memberikan perhatian khusus untuk menyalurkan air dalam jumlah besar agar lahan pertanian tetap dapat digunakan.
“Kami minta pemerintah bantu, persiapan kami tidak cukup untuk memenuhi kapasitas air di lahan. Air tidak terlalu banyak jadi kami harus hemat,” tutup Marjuki.(*)
