Scroll untuk membaca artikel
Politik

PDIP Kian Merana Ditinggal Partai Nasdem, PKB dan Golkar

30
×

PDIP Kian Merana Ditinggal Partai Nasdem, PKB dan Golkar

Share this article
KOALISI BESAR : Partai Golkar dan PAN resmi gabung dalam koalisi Gerindra dan PKB dukung Capres Prabowo Subianto. (Foto Net)

JAKARTA – Peta perpolitikan jelang pilpres 2024 semakin dinamis dan penuh maneuver. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disebut bubar.

Menyusul deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto sebagai capres dan PPP melabuhkan diri mendukung Ganjar Pranowo bersama PDI-Perjuangan.

Sementara, Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat tetap kokoh mendukung Anies Naswedan.

Secara komposisi syarat pencalonan capres berdasarkan perolehan suara, koalisi terkuat adalah milik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya  (KKIR).

KKIR memiliki kekuatan amunisi besar dengan total mencapai 46,09 % perolehan kursi di DPR. Dengan rincian Golkar meraih 14,78% kursi DPR RI, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) meraih 13,57%, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 10,09%, dan Partai Amanat Nasional (PAN) meraih 7,65%.

Untuk koalisi pendukung Ganjar Pranowo yakni sebesar 28,23% hasil gabungan perolehan suara PDI P 22,26% ditambah PPP meraih 3,3%.

Sementara koalisi perubahan terdiri dari Nasdem sebesar 10,26%, Demokrat 9,39% dan PKS meraih 8,7% dengan jumlah total 28,35%.

PDIP saat pemilu 2019 bersama Nasdem, Golkar, PPP, PKB, PKPI, dan Hanura  mengusung Joko Widodo – Ma’ruf Amin mampu mengalahkan Prabowo – Sandiaga Uno.

Dengan bergesernya peta politik ini secara matematika politik menguntungkan capres Prabowo  Subianto. Sejumlah analisa menyebutkan, merapatnya Golkar dan PAN ini tak lepas dari endorse Presiden Jokowi.

Untuk PDIP dan PPP dibuatnya merana, karena harus bekerja ekstra keras menyusul ditinggal oleh tiga partai pendukungnya.

Bagi Koalisi Perubahan, capres Anies Baswedan juga harus berjuang keras menyusul perubahan peta politik ini. Namun, ada PR lebih lanjut yakni penentuan cawapres calon pendamping mereka juga sangat menentukan. (*)