Akses Jalan Menuju Suoh
Sekitar Pukul 15.00 WIB kamipun tiba di Mako Koramil Suoh, guna memastikan kondisi perjalanan aman, kamipun mengajak salah satu anggota koramil untuk ikut bersama kami lantaran ini merupakan perjalanan pertama kami menuju suoh.
Alhamdulillah akses jalan menuju Suoh sudah mulai bagus. Sebagian sudah dibeton, dan sebagian jalan aspal dan berbatu. Namun masih tetap nyaman dan aman untuk dilewati.
Membayangkan beberapa tahun sebelumnya, menurut cerita bang yanto anggota koramil yang ikut bersama, bila jalan menuju Suoh sangat jelek masih berupa tanah merah. Bila hujan, ban mobil harus menggunakan rantai agar bisa melewati jalan tanah tersebut.
Bahkan saat melintasi jalur curam dan jembatan sungai bang yanto menceritakan pernah ada rombongan pengantin yang masuk ke jurang sungai dan meninggal dunia. Bahkan saat malam tiba terkadang pengendara dihadang sekolompok babi hutan bahkan harimau. Tapi setelah adanya perbaikan jalan dan akses yang banyak dilalui warga kekhawatiran tersebut tidak lagi ada.
Perjalanan ke panas bumi juga harus melintasi jalan cukup terjal, menembus hutan hujan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), melalui sungai hingga persawahan yang membentang luas.
Sekitar satu setengah jam melewati hutan dan beberapa pekon, kamipun tiba di Suoh Lampung Barat. Rasa kagum terhadap pesona Suoh makin terasa saat melihat perbukitan dan danau yang membentang luas. Kamipun terlebih dahulu meminta ijin untuk melakukan kegiatan peliputan dan dokumentasi kepada petugas pos TNBBS Suoh. Setelah mendapat ijin barulah kami melanjutkan ekplorasi suoh.
Misteri Tiga Danau di Suoh
Kawasan Panas Bumi Suoh yang merupakan bagian dari TNBBS, terdapat tiga danau dengan air biru bak kristal, dengan biota yang hidup di dalamnya. Rinciannya, Danau Lebar, Danau Minyak dan Danau Asam yang juga menyimpan kekayaan ekologi dan keanekaragaman hayati yang layak menjadi atraksi pariwisata baik bagi wisatawan.
Menuju Danau Lebar, dapat menggunakan jasa ojek dengan perjalanan sekitar 5-10 menit. Dimana menurut cerita warga terdapat sekawanan buaya di Kawasan Danau Lebar saat banjir tiba.
Sementara menuju Danau Asam kami melewati lapangan luas kemudian menggunakan perahu mesin berkapasitas 10 orang. Menuju akses kawah dengan durasi perjalanan 10 hingga 15 menit menggunakan moda transportasi ini.
Danau ini memiliki luas kurang lebih 85 hektar dan berada di tengah padang rumput luas. Travelers bisa menyewa perahu untuk menyusuri danau ini dan menikmati pemandangan alam yang sejuk dan segar. Perahu ini juga bisa mengantarkan Anda ke titik awal trekking menuju Keramikan dan Nirwana.
Setelah perahu bersandar, kami pun berjalan kaki melewati pasir kuning serta melewati savana hijau hingga menembus hutan.
Kawah Keramikan : Endapan Belerang Menahun
Setelah naik turun melewati savana hijau yang mirip bukit teletubies dan hutan kecil kami tiba di Kawah Keramikan.
Objek wisata Keramikan Suoh ini adalah berupa lahar yang mengeras atau menurut Bahasa Ilmiahnya merupakan manifestasi geothermal yang mengeras membentuk hamparan travertine yang tersebar landai di sekitar pusat kawah, sehingga membentuk seperti semen yang berdekatan dengan sumber air panas dari bumi.
Keramikan Suoh merupakan dataran yang berasal dari pengendapan ion bikarbonat pada cairan hidrotermal dan pasir sulfur dari sumber panas Suoh yang mengendap selama bertahun-tahun. Memiliki warna putih kekuningan dan agak transparan membuatnya dijuluki Keramikan. Ketebalannya bervariasi, ada yang puluhan meter tapi ada yang tipis hanya seberapa sentimeter saja.
Karena itu, untuk berswafoto dan melewati kawah ini dibutuhkan pemandu lokal yang sudah hapal jalur agar menghindari terperosok ke dalam aliran air panas yang sangat berbahaya.
Beruntung kami mengajak jasa pemandu dari warga setempat yang sudah sering mengantarkan wisatawan melihat pesona kawah suoh yang menurut informasi menpacai 1.000 kawah baik besar maupun kecil.
