Scroll untuk membaca artikel
EventPesisir Barat

SEKHDAM : Film Kolaborasi Sineas Lampung Usung Kearifan Lokal

15
×

SEKHDAM : Film Kolaborasi Sineas Lampung Usung Kearifan Lokal

Share this article
KOLABORASI CIAMIK : Kolaborasi sineas muda Lampung bersama Komite Film Dewan Kesenian Kampung siap menggarap Film Sekhdam, sebuah kearifan lokal asal Pesisir Barat.

Bandarlampung – Komite Film Dewan Kesenian Lampung (DKL) berkolaborasi dengan puluhan komunitas dan sineas muda memproduksi film bernafaskan kearifan lokal.

Ketua Komite Film DKL Dede Safara mengatakan, kolaborasi bertajuk “Movie Lab” ini mengajak sekitar 20 komunitas dan sineas di seluruh kabupaten/kota se-Lampung.

Dede mengatakan, selama ini para sineas biasanya membuat film hanya bersama kelompok atau komunitasnya saja.

“Jadi belum pernah ada program kolaborasi yang menggabungkan para sineas dari berbagai komunitas untuk terlibat dala

m satu produksi,” kata Dede dalam keterangan pers, belum lama ini.
Dede menambahkan, program “Movie Lab” sudah berjalan dan menghasilkan sebuah skrip film fiksi berjudul “Sekhdam (The Death Whistle)” yang sarat akan muatan kearifan lokal.

Sebelumnya, digelar urun rembuk 20 komunitas film pada Juli 2021. Akhirnya diputuskan Movie Lab dilaksanakan dengan memproduksi sebuah film fiksi bertema kearifan lokal Lampung.

Dari urun rembuk tersebut, kata Dede, muncul banyak ide. Mulai dari bagaimana kaum muda bertahan dari dampak pandemi yang berkepanjangan, hingga bagaimana kaum muda menyoroti perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda dalam upaya pelestarian kearifan lokal di Lampung.

“Ide tentang Sekhadam Lampung, dimunculkan oleh Iin Zakaria sineas dari Dakocan, dan kemudian ide itu menjadi pilihan utama untuk diproduksi dalam Program Movie Lab ini,” kata Dede yang dipercaya menjadi sutradara film ini.

Sekhdam (The Death Whistle) bercerita tentang seorang maestro seruling (sekhdam/serdam) khas Lampung yang kini hampir punah.

Hamdan, sang maestro diminta membuat sekhdam untuk seorang tetua adat. Namun, sekhdam itu adalah karya terakhir sang maestro karena dalam proses ritual, sang maestro ikut “menitipkan” kesedihan akibat kematian anaknya. Proses selanjutnya yakni syuting film “Sekhdam” akan berlangsung dari 7- hingga 11 Oktober 2021 di Krui, Pesisir Barat.

ISWADI PRATAMA PEMERAN UTAMA “SEKHDAM”

Untuk pemeran utama film “Sekhdam” ini terpilih Iswadi Pratama. Pentolan Teater Satu Lampung ini reputasinya tak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga mancanegara.

Secara khusus, Iswadi menyediakan waktu untuk fokus terlibat dalam garapan kolaborasi ini. Pemeran lainnya yakni Aditya Panoet (B-film) dan Deddy (@travelbydeddy).

Sedangkan beberapa komunitas yang mendukung film ini adalah, Klub Nonton Lampung, Komunitas Dongeng Dakocan, B-Film, Sinela, SMK 5, SMK Pesawaran, UIN Lampung, Dharmajaya, Itera, dan lainnya.

Film“Sekhdam” ini diproduseri oleh Ketua Umum (DKL) Satria Bangsawan, dengan produser lapangan yakni Bagus S Pribadi (DKL) dan Iin Zakaria (Wakil Komunitas). (rls/coy)