Dengan puasa, seseorang bisa masuk surga. Bahkan, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah Ta’ala lebih harum daripada bau minyak kasturi.
Hadist tentang keutamaan puasa yakni dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi”.” (HR. Muslim no. 1151)
Dalam riwayat Ahmad dikatakan :
“Allah Ta’ala berfirman, “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”.” (HR. Ahmad)
Agar ibadah puasa diterima di sisi Allah Ta’ala, dua syaratnya harus terpenuhi, yaitu ikhlas karena Allah Ta’ala dan mengikuti tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Keutamaan puasa Senin dan Kamis di antaranya, beribadah pada waktu utama, yaitu ketika catatan amal dihadapkan di hadapan Allah Ta’ala. Selain itu, ada manfaat untuk kesehatan badan dikarenakan ada waktu istirahat setiap pekannya.
Tata Cara Puasa Senin dan Kamis
Tata cara puasa sunah Senin dan Kamis hampir sama dengan puasa wajib di bulan Ramadhan. Orang yang berpuasa dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka. Untuk masalah niat, tidak ada lafaz niat tertentu. Niat cukup dalam hati.
